Global Rise TV (Sukabumi)- Kejaksaan Negeri Kabupaten Sukabumi resmi menahan tiga tersangka kasus korupsi proyek fiktif pengadaan mesin tenun sutra senilai Rp1,1 miliar di lingkungan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Ketiganya diduga kuat telah merugikan keuangan negara hingga mencapai Rp980 juta.
Ketiga tersangka berinisial AR, PS, dan AS tersebut digiring oleh tim penyidik Unit Tipikor Satreskrim Polres Sukabumi ke Kejaksaan Negeri untuk proses hukum lebih lanjut. Dua di antaranya merupakan aparatur sipil negara (ASN) aktif, sedangkan satu lainnya adalah rekanan atau penyedia barang.
Modus yang digunakan adalah dengan mencairkan anggaran pengadaan mesin tenun sutra, namun barang tersebut tidak pernah ada atau diserahkan sebagaimana mestinya. Fakta ini terungkap setelah dilakukan penyelidikan oleh Satreskrim Polres Sukabumi yang menemukan tidak adanya realisasi fisik atas proyek tersebut.
“Motifnya adalah pengadaan mesin tenun sutra, tapi barangnya tidak ada. Nilai anggaran sebesar Rp1,1 miliar, dengan kerugian negara hasil audit BPKP mencapai Rp980 juta,” ungkap Kasi Pidsus Kejari Kabupaten Sukabumi, Agus Yuliana Indra Santoso. Ia menambahkan bahwa para tersangka kini ditahan di Lapas Warungkiara dan dijerat dengan Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi dengan ancaman hukuman minimal 4 tahun penjara.
Sementara itu, Kanit Tipikor Satreskrim Polres Sukabumi, Ipda Sidik Zaelani, menjelaskan bahwa penyelidikan dimulai dari temuan tidak dilaksanakannya pengadaan barang. “Kami cek ke lapangan, ternyata benar barang tidak ada, tapi anggaran sudah dicairkan dan dibayarkan,” ujarnya.
Kini, proses hukum terus berlanjut di bawah pengawasan Kejari Kabupaten Sukabumi. Ketiga tersangka harus mempertanggungjawabkan perbuatan mereka di hadapan hukum.
Dani Sanjaya Permas
