
Global Rise TV (Pandeglang, Banten) – Kondisi memprihatinkan menimpa SD Negeri Malangnengah 3 yang berlokasi di Kampung Sukapura, Desa Malangnengah, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten. Tiga ruang kelas di sekolah tersebut mengalami kerusakan berat dan tidak lagi dapat digunakan untuk kegiatan belajar mengajar. Kerusakan ini menimbulkan kekhawatiran serius di kalangan guru, orang tua murid, serta masyarakat setempat.

Menurut keterangan Kepala Sekolah SDN Malangnengah 3, kondisi bangunan kelas telah lama menunjukkan tanda-tanda kerusakan. Namun, dalam beberapa bulan terakhir, kerusakan bertambah parah. Atap bangunan yang bocor dan sebagian runtuh, dinding yang retak dan mengelupas, serta lantai yang ambles telah menjadikan ruang kelas tersebut sangat berbahaya bagi keselamatan siswa dan tenaga pengajar.
“Kami terpaksa menutup tiga ruang kelas karena kondisinya sudah sangat mengkhawatirkan. Kami tidak ingin mengambil risiko terhadap keselamatan siswa. Untuk sementara, sebagian siswa kami alihkan ke ruang kelas lain yang masih layak, namun tentu saja ini sangat membatasi kegiatan belajar dan mengajar,” ujar Kepala Sekolah dalam keterangannya.
Kondisi ini juga berdampak pada efektivitas pembelajaran. Dengan keterbatasan ruang, beberapa kelas harus digabung, sementara lainnya terpaksa belajar secara bergiliran. Hal ini membuat siswa tidak mendapatkan proses pembelajaran yang optimal, dan guru pun kesulitan menyampaikan materi dengan maksimal.
Pihak sekolah bersama komite telah berulang kali menyampaikan kondisi ini ke pemerintah daerah, khususnya Dinas Pendidikan Kabupaten Pandeglang. Namun, hingga saat ini, belum ada realisasi bantuan rehabilitasi. Padahal, sekolah ini merupakan satu-satunya lembaga pendidikan dasar di wilayah tersebut, dan menjadi tumpuan pendidikan bagi ratusan anak-anak di Kampung Sukapura dan sekitarnya.
Tokoh masyarakat Desa Malangnengah, H. Ujang, juga menyatakan keprihatinannya atas kondisi ini. “Anak-anak kita berhak atas fasilitas pendidikan yang layak. Jika ruang kelas rusak dibiarkan begitu saja, sama saja dengan merampas hak mereka untuk belajar dengan aman dan nyaman. Kami mohon kepada pemerintah agar segera turun tangan,” ujarnya.

Melihat urgensi situasi ini, SD Negeri Malangnengah 3 secara resmi mengajukan permohonan bantuan kepada pemerintah daerah dan instansi terkait agar dilakukan rehabilitasi berat terhadap tiga ruang kelas yang rusak. Permohonan ini tidak hanya mewakili suara pihak sekolah, tetapi juga harapan seluruh masyarakat Desa Malangnengah.
Dengan infrastruktur yang memadai, proses pendidikan diharapkan dapat berjalan lebih baik dan memberikan hasil yang maksimal bagi generasi muda. Masyarakat menantikan tindakan nyata dari pihak berwenang agar anak-anak di daerah terpencil seperti Malangnengah dapat menikmati pendidikan yang aman, nyaman, dan berkualitas, sebagaimana yang dijamin oleh undang-undang. L.aporan msahim