Global Rise TV (Lebak, Banten) – Proyek pembangunan jalan dan Tembok Penahan Tanah (TPT) di ruas Jalan Saketi-Picung-Simpang, yang berlokasi di Kampung Gintung, Desa Cipendeuy, Kecamatan Malingping, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, mengalami keretakan di beberapa titik. Kerusakan tersebut terjadi hanya beberapa bulan setelah pengerjaan dan diduga dipicu oleh faktor cuaca ekstrem.
Ketua Organisasi Masyarakat BPPKB DPAC Banjarsari, Alex Garung, bersama dengan Humas Age dan masyarakat setempat, mengonfirmasi bahwa keretakan pada proyek tersebut disebabkan oleh cuaca panas yang ekstrem. “Cuaca panas menjadi penyebab utama retaknya badan jalan yang baru dibangun beberapa hari lalu,” ujar Alex.
Lebih lanjut, Alex menjelaskan bahwa selama pengerjaan proyek, cuaca panas menjadi tantangan utama yang menyebabkan beton jalan mudah retak. Ia juga menyebutkan bahwa truk bermuatan yang melintas di jalan tersebut saat beton belum kering sempurna turut memperburuk kondisi. “Rekan-rekan media juga sering berkunjung ke lokasi proyek dan menyaksikan langsung kondisi ini,” tambahnya.
Meskipun demikian, Alex memastikan bahwa selama proses pengerjaan, pengawasan dilakukan bersama masyarakat, dan kualitas pekerjaan telah sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.
Proyek ini didanai oleh Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Bagi Hasil (DBH), dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari APBD Provinsi Banten, dengan nilai total sebesar Rp. 5.819.767.000,-. Pengerjaan proyek ini dilaksanakan oleh CV Langgeng Cipta Mandiri dengan konsultan pengawas PT. Multi Guna Karya( j,s)
