“Produksi Jalan, Nyawa Dipertaruhkan”Operasi PIP PT Timah di Laut Bangka Disorot, Dugaan Pelanggaran Keselamatan Menguat.

Global Rise TV (Pangkalpinang) — Minggu, 14 Desember 2025.
Aktivitas Ponton Isap Produksi (PIP) milik PT Timah Tbk di perairan Sampur–Pasir Padi, Kota Pangkalpinang, kembali menuai sorotan tajam. Di tengah gelap malam, mesin-mesin ponton tetap menyala, produksi terus berjalan. Namun di balik deru alat berat itu, muncul kekhawatiran serius: keselamatan pekerja dan pengguna laut diduga dipinggirkan demi mengejar target produksi.

Sejumlah PIP disinyalir masih beroperasi meski muncul dugaan belum mengantongi Surat Izin Layak Operasi (SILO) serta berada di area berisiko tinggi, termasuk mendekati alur pelayaran aktif. Jika dugaan ini benar, maka yang terjadi bukan sekadar pelanggaran prosedur, melainkan pertaruhan langsung terhadap nyawa manusia.


SILO Bukan Formalitas, Tapi Penjaga Nyawa

SILO merupakan syarat mutlak dalam operasi alat berat di laut. Dokumen ini memastikan ponton laik teknis, sistem kelistrikan aman, pompa hisap stabil, dan operator bekerja sesuai standar keselamatan. Tanpa SILO, setiap jam operasi berubah menjadi potensi kecelakaan kerja yang menunggu waktu.

Seorang sumber internal mengungkapkan bahwa sebagian unit diduga tetap dipaksakan beroperasi.
“Produksi tetap dikejar, sementara kelayakan dan keselamatan seperti diabaikan,” ujarnya.


Malam Hari, Risiko Berlipat Ganda

Bekerja di laut pada malam hari bukan rutinitas biasa. Jarak pandang terbatas, arus laut berubah cepat, dan kesalahan kecil dapat berujung fatal. Ketika ponton berada di jalur yang seharusnya steril dari aktivitas tambang, ancaman tidak hanya menyasar pekerja di atas ponton, tetapi juga nelayan dan kapal yang melintas.

Satu benturan di tengah gelap malam bisa berubah menjadi tragedi besar.


Di Atas Ponton Ada Manusia, Bukan Angka Produksi

Pekerja tambang di laut bukan sekadar tenaga operasional. Mereka adalah kepala keluarga yang berangkat membawa harapan pulang dengan selamat. Keselamatan bukan fasilitas tambahan, melainkan hak dasar yang tak boleh ditawar.

Ketika standar keselamatan dikalahkan oleh target produksi, maka yang dikorbankan bukan mesin, melainkan manusia.


Jika Tragedi Terjadi, Siapa Bertanggung Jawab?

Pengalaman menunjukkan, kecelakaan besar hampir selalu diawali kelalaian kecil yang dibiarkan: dokumen belum lengkap, pengawasan longgar, operasi tetap berjalan. Jika suatu hari insiden benar-benar terjadi, publik berhak bertanya dengan tegas:
siapa yang tahu, siapa yang bisa menghentikan, dan siapa yang memilih diam?


Peringatan Keras Sebelum Terlambat

Berita ini bukan vonis, melainkan peringatan keras. Regulasi keselamatan dibuat bukan untuk menghambat produksi, tetapi untuk memastikan setiap pekerja kembali ke rumah dalam keadaan selamat.

Keselamatan tidak boleh menunggu korban.
Produksi tidak boleh dibayar dengan nyawa.


GlobalRiseTV
✍️ Mega Lestari

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

[td_block_social_counter facebook="tagdiv" twitter="tagdivofficial" youtube="tagdiv" style="style8 td-social-boxed td-social-font-icons" tdc_css="eyJhbGwiOnsibWFyZ2luLWJvdHRvbSI6IjM4IiwiZGlzcGxheSI6IiJ9LCJwb3J0cmFpdCI6eyJtYXJnaW4tYm90dG9tIjoiMzAiLCJkaXNwbGF5IjoiIn0sInBvcnRyYWl0X21heF93aWR0aCI6MTAxOCwicG9ydHJhaXRfbWluX3dpZHRoIjo3Njh9" custom_title="Stay Connected" block_template_id="td_block_template_8" f_header_font_family="712" f_header_font_transform="uppercase" f_header_font_weight="500" f_header_font_size="17" border_color="#dd3333"]
- Advertisement -spot_img

Latest Articles