
Global Rise TV (Sukabumi) – Jum’at 14 Februari 2025 Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) Desa Cihaur, Ipah Saripah, S.Pd.I., mengadakan pertemuan kelompok rutin dalam kegiatan Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2). Acara ini berlangsung di Kampung Hegarsari, Cikupa, RT 001/001, Desa Cihaur, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi.

P2K2 merupakan salah satu komponen penting dalam program PKH yang bertujuan meningkatkan kapasitas keluarga penerima manfaat (KPM). Dalam pertemuan ini, peserta mendapatkan berbagai materi, seperti pengasuhan dan pendidikan anak, pengelolaan keuangan keluarga, kesehatan dan gizi, perlindungan anak, serta kesejahteraan keluarga.
Di Desa Cihaur sendiri, program ini telah berjalan dengan baik, mencakup sekitar 360 KPM yang terbagi dalam 16 kelompok. Terkait dengan isu makan gratis yang menjadi perhatian masyarakat, Ibu Ipah menjelaskan bahwa hingga saat ini belum ada instruksi resmi dari pemerintah untuk mengintegrasikan program tersebut ke dalam PKH.

Mengenai pencairan bantuan PKH, Ipah Saripah S.Pd.i. menyampaikan bahwa jadwalnya tergantung pada kebijakan pusat. Pencairan bisa dilakukan setiap bulan, dua bulan sekali, atau bahkan tiga bulan sekali, tergantung pada keputusan pemerintah.
Dalam pertemuan ini juga dibahas mekanisme evaluasi dan kelayakan penerima bantuan. Jika ditemukan KPM yang sudah tidak memenuhi syarat, seperti memiliki kendaraan mewah, rumah besar, atau memiliki penghasilan tetap yang cukup, maka pendamping PKH akan melakukan pendekatan untuk mendorong mereka melakukan graduasi mandiri, yaitu mengundurkan diri secara sukarela dari program. Selain itu, sistem secara otomatis akan menghapus bantuan bagi penerima yang terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan, TNI, Polri, atau ASN.

“Dengan adanya pertemuan rutin ini, kami berharap KPM tidak hanya menerima bantuan, tetapi juga mendapatkan pengetahuan yang berguna untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga mereka secara mandiri,” ujar Ipah Saripah.

Kegiatan seperti ini menjadi bagian dari upaya pemerintah dalam memastikan bahwa bantuan sosial tepat sasaran dan benar-benar diterima oleh keluarga yang membutuhkan.
Dani Sanjaya