Global Rise TV (Pandeglang)-Musyawarah Desa Khusus (Musdesus) dalam rangka pembentukan kepengurusan Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih di Desa Bojongmanik, Kecamatan Sindangresmi, Kabupaten Pandeglang, diwarnai ketegangan. Seorang warga yang merasa tidak diundang ke forum tersebut melayangkan protes, menuding adanya dugaan intervensi dari pemerintah desa dan Badan permusyawaratanDesa (BPD) dalam proses pembentukan pengurus koperasi, rabu:21-05-2025.
Kericuhan terjadi ketika warga tersebut menyampaikan keberatannya, menilai proses pemilihan tidak transparan dan tidak melibatkan seluruh unsur masyarakat. Ia juga menyebut adanya dugaan kepentingan tertentu yang mencemari jalannya Musdesus.
Menanggapi hal tersebut, Penjabat (PJ) Kepala Desa Bojongmanik memberikan klarifikasi. “Dari mana intervensi itu? Sama sekali tidak ada kepentingan khusus. Saya bahkan mengundang semua unsur—tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, pengusaha, pihak Koramil, Kapolsek, Camat, RT, RW, dan lainnya,” tegasnya.
PJ Kepala Desa menambahkan bahwa pembentukan pengurus Kopdes Merah Putih sudah sesuai dengan regulasi yang berlaku. “Pengurus yang terpilih tidak memiliki hubungan darah dan disusun berdasarkan Musdes Khusus. Kalau semua warga desa diundang, tentu tidak akan tertampung. Dalam aturan, minimal 20 orang unsur perwakilan masyarakat, Dan yang hadir di acara ini 40 orang sudah mencukupi untuk Musdesus,” jelasnya.
Pemerintah desa berharap keberadaan Koperasi Merah Putih dapat menjadi pilar penguatan ekonomi lokal secara adil, terbuka, dan bermanfaat bagi seluruh warga. Pemerintah desa juga mengajak semua elemen masyarakat untuk mengawal jalannya koperasi agar tetap berada di jalur yang benar dan demi kemajuan bersama.
Yusril Mahendra.
