Dua Pekerja Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Simpenan

Global Rise TV (Sukabumi)– Rabu 26 Februari 2025 Hujan deras disertai petir yang mengguyur wilayah Desa Kertajaya, Kecamatan Simpenan, membawa malapetaka bagi sejumlah pekerja bangunan. Dua orang dilaporkan tewas dan dua lainnya mengalami luka kritis akibat sambaran petir saat berteduh, pada Rabu siang.

Insiden terjadi sekitar pukul 13.00 WIB ketika hujan mulai turun dengan intensitas tinggi. Sejumlah pekerja yang tengah membangun sebuah saung di kebun singkong segera mencari perlindungan di dapur bangunan yang telah memiliki atap, meskipun bagian dindingnya belum terpasang. Namun, karena hujan disertai angin kencang, air tetap masuk ke dalam, sehingga mereka berpindah ke ruang depan dan berteduh di bawah lantai dua.

Sekitar pukul 14.00 WIB, saat hujan mulai mereda dan suara petir semakin jarang terdengar, salah seorang pekerja, Ahmad Saepuloh (36), naik ke lantai dua untuk memasang asbes guna mencegah air masuk ke lantai satu. Ia dibantu oleh Abas (55), yang berdiri di tangga untuk menyerahkan asbes dari bawah. Tanpa diduga, kilatan petir menyambar area tersebut dan langsung mengenai keduanya.

Akibat kejadian ini, dua pekerja meninggal dunia di lokasi, yakni:

  1. Ahmad Saepuloh (36), warga Kampung Cigadog 3, RT 03 RW 01, Desa Kertajaya, Kecamatan Simpenan.
  2. Abas (55), warga Kampung Pasir Lame, RT 003 RW 009, Desa Ciemas, Kecamatan Ciemas.

Sementara dua korban lainnya yang mengalami luka kritis langsung dievakuasi ke RSUD Palabuhanratu:

  1. Idris (62), warga Kampung Citepus Tengah, RT 02 RW 13, Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu.
  2. Dodo (23), warga Kampung Pasir Lame, RT 003 RW 009, Desa Ciemas, Kecamatan Ciemas.

Setelah kejadian, salah satu korban yang mengalami luka ringan berusaha mencari bantuan dengan merangkak menuju saung terdekat yang berada di atas bukit. Babinsa bersama aparat desa segera melakukan evakuasi dan menghubungi keluarga korban.

Jenazah Ahmad Saepuloh telah dimakamkan di pemakaman umum Kampung Cigadog, RT 03 RW 01, Desa Kertajaya, pada pukul 21.20 WIB.

Peristiwa tragis ini menjadi pengingat bagi masyarakat untuk selalu waspada saat cuaca ekstrem, terutama ketika berada di area terbuka atau bangunan yang belum rampung saat hujan deras disertai petir.

Dani Sanjaya Permas

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

[td_block_social_counter facebook="tagdiv" twitter="tagdivofficial" youtube="tagdiv" style="style8 td-social-boxed td-social-font-icons" tdc_css="eyJhbGwiOnsibWFyZ2luLWJvdHRvbSI6IjM4IiwiZGlzcGxheSI6IiJ9LCJwb3J0cmFpdCI6eyJtYXJnaW4tYm90dG9tIjoiMzAiLCJkaXNwbGF5IjoiIn0sInBvcnRyYWl0X21heF93aWR0aCI6MTAxOCwicG9ydHJhaXRfbWluX3dpZHRoIjo3Njh9" custom_title="Stay Connected" block_template_id="td_block_template_8" f_header_font_family="712" f_header_font_transform="uppercase" f_header_font_weight="500" f_header_font_size="17" border_color="#dd3333"]
- Advertisement -spot_img

Latest Articles