Global Rise TV (Lubuk Besar, Bangka Tengah) — Sabtu (06/12/2025)
Lokasi Sarang Ikan di Kecamatan Lubuk Besar kembali menjadi sorotan setelah viral pemberitaan mengenai aktivitas ponton-ponton TI yang beroperasi di kawasan tersebut. Foto dan video yang tersebar luas memicu reaksi publik dan meningkatkan pengawasan aparat. Namun di balik ramainya pemberitaan, ada kehidupan nyata ratusan warga yang menggantungkan nafkah harian dari aktivitas tersebut.
Seorang warga menyampaikan kondisi ekonomi yang menekan mereka.
“Kalau tidak kerja di sini, kami mau makan apa? Ini satu-satunya penghasilan kami. Viral atau tidak viral, keluarga tetap harus makan,” ujarnya.
Pedagang kecil besar di sekitar lubuk besar pun mengakui bahwa perputaran ekonomi bergantung pada para pekerja ponton ti.
“Warung kami hidup dari mereka. Kalau aktivitas dihentikan ya mendadak lah,pasti banyak keluarga keluarga mereka juga jadi pengangguran makin bertambah,” katanya salah satu warga setempat.
—
Viralnya Pemberitaan Harus Dibaca dengan Keadilan Sosial — DPRD Diminta Jangan Tutup Mata , kasih solusi terbaik.
Warga menilai bahwa pemberitaan yang viral sering kali hanya melihat ponton dan polimiknya, bukan nasib orang-orang yang bekerja demi menyambung hidup. Oleh karena itu, masyarakat meminta anggota DPRD Bangka Tengah untuk tidak tutup mata dan hadir melihat realitas di lapangan.
Seorang tokoh masyarakat menegaskan:
“Jangan hanya karena viral semuanya dihentikan/distopkan. DPRD jangan tutup mata. Tolong Turun ke lapangan, lihat keadaan warga. Mereka bekerja karena terpaksa, bukan untuk melanggar aturannya di kejar kejar langsung ditangkap,” kasih solusi nya bagaimana jalan terbaiknya.tegasnya salah satu Warga setempat.
Tuntutan warga semakin jelas:
Solusi penghidupan yang nyata, bukan sekadar larangan.
Pembinaan dan penataan, bukan pemutusan mata pencarian.
Lapangan kerja alternatif, bukan menambah beban hidup.
Kehadiran fisik anggota DPRD, bukan wacana tanpa tindakan.
“Ini Soal Kelangsungan Hidup Keluarga, Bukan Sekadar Simpang Siur Viral Pemberitaan”
Warga menegaskan bahwa aktivitas ponton bukan sekadar isu viral di media sosial, tetapi persoalan dasar: bagaimana mereka bisa mempertahankan hidup di tengah keterbatasan ekonomi.
“Kalau mau ditata, silakan. Tapi jangan dimatikan /distopkan. Kami cari makan, bukan cari sensasi.”
Kesimpulan: Masyarakat Menunggu Keberanian dan Keberpihakan DPRD
Viralnya pemberitaan tentang ponton di Sarang Ikan memperlihatkan dua realitas yang saling bertolak belakang:
dorongan penertiban di satu sisi, dan ketergantungan ekonomi masyarakat di sisi lain.
Kini masyarakat menunggu apakah anggota DPRD Bangka Tengah beraninambil sikap dan siap untuk turun tangan, tidak menutup mata, dan benar-benar memperjuangkan solusi komprehensif bagi penambang kecil.
Di tengah hiruk-pikuk opini publik, satu pesan warga menggema paling keras:
“Jangan lihat viralnya saja — lihat juga hidup kami.”
GlobalRiseTV
Mega Lestari ✍️
