Global Rise TV (Koba, Bangka Tengah) — Menyusul beredarnya pemberitaan mengenai aktivitas tambang timah di kawasan Kolong Merbuk dan Kenari, Kecamatan Koba, salah satu nama yang dicatut dalam daftar kelompok penambang, Yuli, akhirnya angkat bicara. Melalui klarifikasi resmi yang diterima redaksi pada Kamis (20/11/2025), ia menegaskan bahwa informasi yang beredar selama ini tidak akurat dan menyesatkan.
Yuli menyatakan dengan tegas bahwa dirinya bukan pengurus, koordinator, ataupun penanggung jawab aktivitas tambang di Merbuk maupun Kenari. Ia hanya bekerja sebagai pekerja harian dan tidak memiliki kewenangan apa pun terkait aktivitas operasional di lapangan.
“Saya bukan pengurus atau penanggung jawab aktivitas tambang di Kolong Merbuk maupun Kenari. Saya hanya pekerja harian. Nama saya yang dicantumkan sebagai bagian dari kelompok atau ‘bendera’ ponton itu tidak benar dan tidak sesuai fakta,” tegas Yuli.
Tidak hanya itu, Yuli juga membantah keras isu yang menyebut adanya keterlibatan oknum anggota Polres Bangka Tengah dalam aktivitas tambang tersebut, sebagaimana diberitakan salah satu media, Perkaranews, melalui laporan yang ditulis Yudo.
“Saya dengan tegas menyatakan bahwa tidak ada oknum anggota Polres Bangka Tengah bernama Sarwo maupun Reno yang terlibat dalam aktivitas tambang timah Merbuk–Kenari tersebut. Informasi itu tidak benar dan sangat menyesatkan maupun untuk membekingin,” tegasnya lagi.
Menurut Yuli, pencantutan namanya tanpa konfirmasi, ditambah tudingan terhadap aparat, berpotensi menimbulkan kesalahpahaman publik, bahkan fitnah yang bisa berdampak hukum bagi pihak-pihak yang sama sekali tidak terlibat.
“Klarifikasi ini saya sampaikan agar tidak terjadi pencatutan nama, fitnah, atau informasi liar yang dapat merugikan pihak mana pun,” ujarnya.
Yuli berharap seluruh pihak, terutama media, dapat lebih teliti dan mengedepankan verifikasi sebelum mempublikasikan informasi, terlebih mengenai isu pertambangan timah yang sarat kepentingan dan sensitif.
Tim Investigasi
GlobalRiseTV
Mega Lestari ✍️
