
Global Rise TV (Pandeglang Banten)-Sampah ya memang Sampah siapa bilang Sampah adalah Roti tawar. Sampah merupakan barang afkir yang selanjutnya dibuang, entah itu jenis Organik maupun non Organik. Sampah tetap Sampah sayangnya Sampah kerapkali dibuang oleh Oknum yang sama sekali miskin rasa malu, apalagi rasa peduli terhadap lingkungan dan kebersihan, singkatnya adab soal membuang Sampah yang layak dan yang pantas, hanya disimpan dalam ketiak si pembuang itu sendiri.
Pertanyaannya setajam apakah Peraturan Bupati Kabupaten Pandeglang Nomor 22 Tahun 2019. Ketika si Pembuang melanggar aturan itu ?. Sejauh manakah sanksi yang diterapkan atas nama aturan itu ?. Sudahkah pelakunya di intograsi. Hingga Berita ini dirilis informasi soal pelaku pembuang Sampah, hujatan kata pada si pembuang Sampah, dan Sumpah serapah pada si pembuang Sampah, hanya sebatas heroik dipermukaan. Benar Kata Broery Pesolima dalam lagunya Aku begini engkau begitu. Imposible Buah Semangka berdaun Sirih. Aturan ya aturan pelanggaran terus berjalan, lalu siapa yang dilemahkan dalam hal itu ? entahlah yang jelas bukan Bunda salah mengandung tapi Nenek sudah tidak perawan lagi.
Bahkan belakangan ini tersiar Khabar. Bulan Agustus mendatang Kabupaten Tangerang akan membuang Sampah di Kabupaten Pandeglang. Entah benar dan tidaknya suara Angin itu, dampaknya menuai perdebatan dengan segala argumentasinya. Menumbuh kembangkan pro kontra dengan beragam dalih dan sudut pandangnya. Terutama di Media Sosial.
Agustus rencananya Tangerang akan berkirim Sampah, sudahkah dikemas dalam bentuk kesimpulan, baik dari Warga sekitar selaku penerima, atau ditingkat Parlemen yang membidangi kebersihan lingkungan, atau di teken di Meja Eksekutif. Sementara Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA) Bangkonol Pandeglang berbeda dengan Bang Toyib yang Tiga Kali Puasa Tiga Kali Lebaran sirna ditelan jagat.Tapi Bangkonol tiada Hari tanpa kiriman Sampah.
Beberapa Bulan lalu. Petinggi Dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten menjelaskan, untuk mempermudah membuang Sampah secara kolektif, informasinya sedang dibangun TPA tepatnya di Daerah Selatan. ” Sekarang sedang dipersiapkan TPA baru. Untuk mempermudah Petugas di Zona Selatan tersebut ” Imbuhnya.
Soal rencana akan dibuangnya Sampah dari Tangerang yang dilontarakan eksekutif itupun menjadi bahan pertanyaan. Apakah itu pendapat individu atau maklumat kedinasan ? sebab Kejelasan dan penjelasan legalitas pendapatpun layak di utarakan. Sekalipun berharap andil dalam meningkatkan PAD.
Pendapat lain mengungkapkan dari level Jurnalis . ” Untuk tidak menjadikan sebuah bahan argumen dan silang pendapat antara Pro kontra Sampah. Kami siap akan mendatangkan ahlinya .” Ujar Rusdi
Sampah bukanlah berarti SAMPAH (Sama – sama Paham ) tetapi yang terpenting sinergitas dari berbagai elemen dalam memiliki persepsi satu kesimpulan. Sebab konon katanya Motto Pandeglang bukan lagi Berkah, tapi Pandeglang Petarung entahlah rival yang mana yang siap meladeni petarung. Bersambung.
(Dhie)