
Global Rise TV (Pandeglang, Banten) – Kondisi Jalan Raya Cikupaen yang menghubungkan ke Kecamatan Sindangresmi, Kabupaten Pandeglang, Banten, menjadi sorotan serius masyarakat. Jalan utama yang biasa dilalui warga, pengendara motor, hingga kendaraan roda empat kini dipenuhi lumpur dan tanah basah, sehingga membahayakan keselamatan pengguna jalan, Jumat (4/7/2025).
Pantauan awak media Global Rise TV, sepanjang jalan terlihat licin dan berlumpur akibat aktivitas alat berat atau kombet (komponen mesin pemanen padi) yang digunakan di areal persawahan sekitar. Tanah bekas lintasan kombet terbawa hingga ke badan jalan dan dibiarkan menumpuk tanpa dibersihkan oleh operator atau pihak terkait.
Salah seorang pengendara motor yang melintas dan sempat diwawancarai menyampaikan keluhannya dengan nada kesal.
“Aduh jalan ini sekarang licin banget, penuh tanah dan lumpur. Ini jelas bikin bahaya buat kami yang naik motor. Banyak yang hampir jatuh, apalagi pas hujan. Bekas kombet sawah pada dibiarin aja, ngga ada yang bersihin,” ujar warga tersebut.
Warga menilai minimnya tanggung jawab dari pihak pengelola alat berat tersebut telah memperparah keadaan. Meskipun kombet digunakan untuk keperluan pertanian yang penting bagi masyarakat, namun dampak negatif terhadap infrastruktur umum seperti jalan raya seharusnya mendapat perhatian serius.
Bahkan menurut beberapa pengendara lainnya, kondisi ini sudah berlangsung selama beberapa pekan, namun hingga kini belum terlihat adanya upaya pembersihan atau penanganan dari instansi terkait, baik dari pemerintah desa, kecamatan, maupun dinas pekerjaan umum kabupaten.
“Para pegawai atau operator alat berat itu seolah tidak peduli. Setelah selesai kerja, ya udah ditinggal. Jalanan jadi korban,” kata salah satu pengendara mobil.
Kondisi jalan yang rusak dan berlumpur seperti ini tidak hanya mengganggu kenyamanan, tetapi juga berpotensi menimbulkan kecelakaan lalu lintas, terutama pada malam hari dan saat hujan turun.
Masyarakat berharap agar pihak terkait segera turun tangan dan mengambil tindakan cepat. Pembersihan jalan, pemasangan rambu peringatan, hingga koordinasi dengan pemilik atau operator alat pertanian perlu segera dilakukan untuk menjamin keselamatan pengendara dan kelancaran akses jalan antar desa dan kecamatan.
Kepala desa, camat, maupun dinas terkait diharapkan dapat memberikan perhatian lebih agar kejadian ini tidak berulang, serta menekankan pentingnya tanggung jawab sosial dari para pelaku pertanian modern terhadap lingkungan sekitar.
Penulis Juhri


