
Global Rise TV (Sukabumi)-baruBencana banjir dan longsor yang menimpa sebagian besar Kabupaten Sukabumi yang melanda sekitar satu bulan yang lalu, tepatnya tanggal 6 Maret 2025 pukul 18:00 wib, masih menyisakan cerita pilu bagi masyarakat yang tertimpa bencana.
Pasalnya, sampai saat ini banyak masyarakat tersebut yang belum mendapat sumbangan/bantuan dari pemerintah.

Contoh misalnya Riki Subagia(25) yang tinggal Di Kampung Pamoyanan RT 002 RW 017 Desa Cidadap Kecamatan Simpenan, selama lebih dari satu bulan ia masih ikut tinggal di rumah orang tuanya, akibat rumahnya terbawa pergerakan tanah sehingga sebagian rumahnya roboh.
Saat ditemui awak media di depan rumahnya, 16 April 2025 ayah Riki Dede Sulaiman (52) menunjukan sisa-sisa (puing) kerusakan rumahnya yang terbawa oleh pergerakan tanah.
Dede menjelaskan anaknya yang haya berjualan cilok untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mengaku belum menerima bantuan untuk memperbaiki rumahnya tersebut.

“Kalau batuan ,tempat tidur dan makanan kami sempat menerima, tapi kalau untuk bantuan perbaikan rumah saya belum pernah menerimanya”.
Tapi kan kalau dinding rumahnya masih jebol, dan atapnya masih bolong, gimana tidurnya ? Jadinya selama ini Riki, istri dan anaknya terpaksa harus ikut nginep di rumah saya”, tutupnya.
Ujang Suryani