
Global Rise TV (Sukabumi) – Kondisi jalan penghubung antara Kecamatan Simpenan dan Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, semakin memprihatinkan. Jalan kabupaten yang seharusnya menjadi akses utama justru hancur parah, berlumpur, becek, dan dipenuhi lubang. Hingga kini, belum ada tanda-tanda perbaikan dari pemerintah.

Jalan ini bukan sekadar rusak biasa—tetapi nyaris tidak layak dilalui. Warga yang melintas harus berjibaku dengan kubangan lumpur dan jalanan berlubang, yang tak jarang membuat kendaraan tergelincir. Pada Kamis (3/4/2025), seorang warga setempat mengungkapkan kekecewaannya terhadap pemerintah yang seolah menutup mata dan telinga terhadap penderitaan masyarakat.
“Kami sangat kesulitan! Jalan ini rusak parah, berlumpur, dan penuh lubang. Aktivitas warga jadi terhambat, bahkan kendaraan sering terjebak di lumpur. Sampai kapan kami harus menderita seperti ini? Pemerintah harus segera turun tangan!” ujar warga dengan nada geram.
Jalan ini bukan hanya akses vital bagi warga setempat, tetapi juga jalur utama menuju Kecamatan Ciemas yang memiliki potensi wisata dan ekonomi. Namun, dengan kondisi infrastruktur yang hancur seperti ini, perekonomian warga pun ikut lumpuh. Petani dan pedagang sulit mengangkut hasil panen, anak-anak kesulitan bersekolah, dan kendaraan umum pun enggan melintas.

Ironisnya, meskipun jalan ini sudah lama rusak dan menjadi keluhan banyak pihak, hingga kini belum ada tindakan nyata dari pemerintah Kabupaten Sukabumi maupun Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Masyarakat kini semakin geram dan menuntut agar pemerintah segera bertindak. “Kami sudah cukup bersabar! Jangan hanya janji-janji tanpa bukti. Kalau memang pemerintah peduli pada rakyatnya, buktikan dengan perbaikan nyata, bukan sekadar wacana!” tegas warga.

Apakah pemerintah akan tetap diam membiarkan warganya terisolasi dalam kubangan lumpur? Ataukah akhirnya ada aksi nyata sebelum kondisi semakin memburuk? Warga hanya bisa berharap, sebelum jalan ini benar-benar tak bisa dilewati sama sekali.
Ujang Supyani